bojonegorokab.go.id- Bupati Bojonegoro Anna Muawannah Bersama Dinas Peternakan dan Perikanan memberikan pembinaan kepada kelompok peternak sapi di Kecamatan Temayang, Senin (13/072020).
Menurut Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Catur Rahayu mengatkan Dalam rangka pembinaan kelompok tani ternak dihadiri oleh 30 kelompok, ada 23 untuk tani ternak dari kecamatan Temayang, Dander dan Sugihwaras. Sementara ada 7 kelompok dari usaha perikanan. Dan yang berpotensi ada di Kecamatan Temayang dan Dander. Pada tahun 2020 sudah terdapat sebanyak 245 kelompok tani ternak dimana 133 kelompok sudah ter SK Bupati, 16 kelompok badan hukum dan 96 merupakan pertumbuhan yang mana masih proses verifikasi di Dukcapil. Sedangkan untuk kelompok perikanan sebanyak 207 kelompok ,yang sudah ber SK sebanyak 182 berbadan hukum 25 kelompok.
Di temayang sendiri ada kelompok tani ternak 12 kelompok dan 5 kelompok perikanan , sedangkan di Kecamatan Dander sebanyak 4 tani ternak sapi dan 4 kelompok perikanan, sedangkan di Kecamatan Sugihwaras 10 kelompok ternak dan 4 kelompok perikanan.
Lanjut Catur Rahayu, Untuk di Kecamatan Temayang sendiri ada program unggulan yaitu program technopark berbaasis peternakan sapi potong dalam wadah integrated farmensistem dan potensi wisata budaya alam yang mana wujud kerja sama Pemkab Bojonegoro dengan fakultas kedokteran hewan UGM, dan merupakan program pertama kali se Indonesia ada di Bojonegoro, pungkasnya.
Sementara itu Bupati Bojonegoro Anna Muawanah, menyampaikan dengan meninjau secara langsung kelompok tani ternak sapi dapat mengetahui keberhasilan dan kendala yang dihadapi. Seperti keunikan kelompok tani ternak sapi dan tidak tergantung pada produk pabrikan karena sumber pakan ternak sapi bisa didapat dari alam. Sehingga keuntungan yang didapat lebih menguntungkan.
"Disamping itu kualitas sapi juga perlu ditingkatkan dengan cara memperhatikan bibit sapi, mulai dari fisik bahkan jenis sapi yang akan diternak," pesan Bu Anna, panggilan akrabnya.
Berdasarkan data dari Dinas Peternakan dan Perikanan Provinsi Jatim tahun 2010, lanjut Bu Anna, populasi sapi Bojonegoro nomer dua, namun saat ini turun menjadi nomor enam di Jawa Timur. Penirunan tersebut disebabkan karena banyak sapi betina yang di jadikan sapi potong.
"Kedepan populasi sapi di Bojonegoro akan bertambah banyak. Sapi-sapi yang produktif jangan sampai dijual kalo bisa digunakn untuk indukan untuk dikembangbiakan," harap Bu Anna.(fif/kominfo)
Sangat Puas
80 % |
Puas
5 % |
Cukup Puas
0 % |
Tidak Puas
14 % |