bojonegorokab.go.id - Meningkatnya jumlah penderita HIV/AIDS dan Tuberkolusis (TB) di Kabupaten Bojonegoro setiap tahunnya disikapi serius Komisi Penanggulangan AIDS (KPAD) setempat. Lembaga bentukan pemerintah ini gencar melakukan sosialisasi di tingkat kecamatan. Seperti yang dilakukan di Pendapa Kecamatan Gondang, Selasa (10/3/2020).
Sosialisasi dihadiri 40 orang dari kepala desa (Kades), perangkat desa, TP-PKK Kecamatan dan desa, tokoh masyarakat, ormas wanita (muslimat, aisyiyah), karang taruna dan instansi terkait. Sosialisasi dibuka Camat Gondang, Triguno. Dengan narasum dari KPAD Bojonegoro Johny Nurhariyanto dan Bidang Penanggulangan Penyakit Dinas Kesehatan, Arif Wahyudi.
Triguno menyambut baik sosialisasi tersebut. Menurutnya, dengan sosialisasi ini peserta bisa memahami tentang bahaya dan pencegahannya HIV/AIDS dan TB. Sehingga dapat membantu pemerintah mengurangi jumlah penderita. "Saya harapkan dari sosialisasi ini dapat diteruskan kepada masyarakat di lingkungan terkecil. Baik melalui jamaah tahlil dan pertemuan-pertemuan rutin," ujarnya.
Pada kesempatan itu, Sekretaris KPAD Bojonegoro, Johny Nurhariyanto menyampaikan topik tentang Kebijakan Pemerintah terkait pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS dan TB. Pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS dan TB telah diatur dalam Perda Kabupaten Bojonegoro Nomor : 12 Tahun 2017. "Dalam perda itu telah diatur mulai dari pencegahan, pengobatan, larangan dan kolaborasi TB dan HIV/AIDS sehingga memudahkan dalam penanganannya," ujarnya di hadapan peserta sosialisasi.
Dijelaskan, perkembangan pengidap HIV dan penderita TB di Kabupaten Bojonegoro dari tahun ke tahun selalu meningkat. Untuk tahun 2014 ssbanyak 132 kasus, dan 37 penderita meninggal dunia. Pada 2015 jumlah meningkat menjadi 186 kasus, 25 orang meninggal dunia. Tahun 2016, turun menjadi 166 kasus, namun jumlah yang meninggal meningkat sebanyak 66 orang. Tahun 2017, kembali meningkat menjadi 176 kasus dan 24 orang meninggal dunia. Tahun 2018 ada 190 kasus, dan 8 orang meninggal dunia. Tahun 2019 jumlahnya menurun menjadi 158 kasus, dan 24 penderita meninggal. Menurut Jhony, dari jumlah kasus HIV/AIDS sepanjang 2019, terbanyak penderita berusia antara 25-49 tahun sebanyak 108 kasus. Usia 50 - 54 tahun sebanyak 27 kasus, dan 20 - 24 tahun ada 18 kasus. "Maka itu perlu adanya langkah-langkah dan upaya dengan berbagai pihak guna menekan jumlah kasus HIV/AIDS dan TB di Bojonegoro," tegas mantan Kabag Humas Pemkab Bojonegoro.
Sementara itu, Bidang Penanggulangan Penyakit Dinas Kesehatan Bojonegoro, Arif Wahyudi, menyampaikan materi tentang bagaimana penularan dan pencegahannya. "Peran semua stakeholder sangat dibutuhkan dalam ikut serta mencegah dan menanggulangi penyakit HIV-AIDS dan TB di Bojonegoro," harapnya. Dalam sosialisasi itu juga disampaikan tentang Virus corona yg lagi mewabah di seluruh dunia. Acara diakhiri dengan tanya jawab. Sebelumnya, sosialisasi yang sama juga dilaksanakan di Pendapa Kecamatan Bubulan pada Kamis (5/3/2020). Sosialisasi akan dilanjutkan, pada Kamis 19 Maret di Kecamatan Ngambon. (Dwi/Kominfo)
Sangat Puas
80 % |
Puas
5 % |
Cukup Puas
0 % |
Tidak Puas
14 % |