bojonegorokab.go.id - Rapid test massal terhadap pedagang di sejumlah pasar di Bojonegoro yang dilaksanakan Bupati Anna Muawanah mendapat apresiasi Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Menurut Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak, rapid test massal yang dilaksanakan Bupati Anna di beberapa lokasi yang berpotensi adanya sebaran virus corona atau Covid-19 merupakan langkah tepat. Karena dapat mendeteksi secara dini sebaran Covid-19 di Bojonegoro. Terbukti hasilnya banyak diketahui pedagang yang reaktif terhadap virus.
"Dengan banyaknya warga yang ditemukan reaktif, kami melihat pencegahan dan penangangan yang dilakukan Ibu Bupati sangat cepat, tepat dan menyeluruh," tegas Emil di sela-sela melakukan penandatanganan Perjanjian Kerjasama (MoU) Bantuan Pangan Jaring Pengaman Sosial (JPS) Penanganan Dampak Covid-19 Antara Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan Pemerintah Kabupaten Kota se-Jawa Timur di Bakorwil di Bojonegoro, Kamis (14/5/2020).
Emil mengaku mendapat keluhan langsung dari warga Bojonegoro yang tidak bersedia lingkungannya dijadikan tempat isolasi atau karantina warga. Padahal, hampir semua desa di Bojonegoro telah menyediakan shelter atau rumah isolasi. "Kami sangat support jika Bupati Anna akan menggunakan bangunan atau gedung milik Pemprov Jatim untuk shelter. Apapun yang dibutuhkan, kami support," tandas mantan Bupati Trenggalek itu. Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bojonegoro sebelumnya telah melakukan rapid test terhadap pedagang di sejumlah pasar tradisional. Yakni Pasar Kota Bojonegoro, Pasar Banjarjo, Pasar Dander, Pasar Kapas dan Pasar Gayam. Hasilnya di Pasar Bojonegoro terdapat 75 pedagang hasil rapid tesnya reaktif.
Kemudian dari jumlah itu, 70 pedagang dilakukan tes Swab dengan hasil tujuh pedagang posirif virus corona. Di Pasar Banjarjo, dari 99 pedagang yang mengikuti rapid test, 25 pedagang dinyatakan reaktif. Rinciannya, 19 pedagang asal Bojonegoro, 6 pedagang dari Kabupaten Tuban. Terhadap pedagang yang dirapid test telah dilakukan tes Swab, namun hasilnya belum keluar. Sementara di Pasar Dander, Kecamatan Dander, dari 201 pedagang yang mengikuti rapid test 57 pedagang dinyatakan reaktif. Semuanya adalah pedagang asal Bojonegoro. Mereka juga sudah dilakukan tes Swab, namun hasilnya belum keluar. Sementara di Pasar Kecamatan Kapas dari 100 pedagang yang dirapid test, hasilnya semuanya tidak reaktif atau negatif. Begitu juga di Pasar Gayam 12 pedagang yang dirapid test, hasilnya negatif. (Dwi/Kominfo)
Sangat Puas
80 % |
Puas
5 % |
Cukup Puas
0 % |
Tidak Puas
14 % |