bojonegorokab.go.id - Dalam rangka meningkatkan produksi pertanian Pemkab Bojonegoro membangun sejumlah proyek peningkatan infrastruktur pertanian, salah satunya dengan membangun saluran air.
Saat ini sebanyak 9 proyek saluran air untuk lahan pertanian sudah selesai dikerjakan dan langsung bisa dimanfaatkan oleh petani.
Proyek tersebut merupakan usulan dari Pemerintah Desa melalui tahapan Musyarawah Rencana Pembangunan Desa (Musrenbangdes) tahun 2020.
Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian Kabupaten Bojonegoro, Imam Nurhamid, mengungkapkan, ada enam saluran air yang selesai kerjakan berada di Desa Ngraseh, Kecamatan Dander; Desa Ngablak, Kecamatan Dander; Desa Mojoranu, Kecamatan Dander; Desa Teleng, Kecamatan Sumberrejo; dan Desa Bakalan Kecamatan Kapas.
“Enam saluran air diserahterimakan pada 23 Juni 2020 lalu,” katanya Rabu (8/7/2020).
Sementara tiga saluran air lainnya, lanjut Imam berada di Desa Tinawun Kecamatan Malo; Desa Besah Kecamatan Kasiman; dan Desa Ngraho Kecamatan Gayam. Tiga titik tersebut diserahterimakan Rabu (8/7/2020) ini.
“Tahun ini sebenarnya ada 17 titik proyek saluran air. Tapi sisanya masih pengerjaaan. Mungkin baru 80%,” terangnya.
Saluran air merupakan program untuk meningkatkan sarana dan prasarana pertanian. Untuk 17 titik saluran air dianggarkan Rp 3,1 miliar di APBD 2020. Program saluran air berasal dari usulan petani lewat Musrenbangdes yang kemudian ke Kecamatan dan menjadi program Kabupaten.
Namun saat selesai pengerjaan, saluran air diserahkan ke petani lewat kelompok tani dan himpunan petani pemakai air (Hippa).
“Jadi saluran air ini semua sesuai prosedur. Dari usulan program hingga penyerahan ke petani. Juga ada Naskah Perjanjian Hibah Daerah atau NPHD yang ditandatangani oleh kelompok tani. Semua prosedurnya demikian,” tuturnya. (Nng/Kominfo)
Sangat Puas
80 % |
Puas
5 % |
Cukup Puas
0 % |
Tidak Puas
14 % |