Mekanisme Pencairan Dana Desa Tahun 2020

bojonegorokab.go.id - Mekanisme pencairan Dana Desa (DD) tahun 2020 ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Jika sebelumnya anggaran dari pemerintah pusat ditransfer ke Pemkab Bojonegoro baru ke rekening desa, tapi untuk tahun ini akan langsung ditransfer dari Rekening Kas Umum Negara (RKUN) ke Rekening Kas Desa (RKD)

Begitupun termin pencairan juga berbeda. Jika sebelumnya tahap I 20%, 40% tahap II, 40% tahap III, tahun 2020 ini menjadi 40% tahap I, 40% tahap II dan 20% tahap III. Berdasar Surat Edaran Menteri Desa PDTT, tertanggal 10 Februari 2020 diharapkan agar segera mempercepat penyaluran Dana Desa tahap I dengan memprioritaskan pelaksanaan dan program kegiatan dengan Pola Padat Karya Tunai Desa (PKTD) melalui pengelolaan swakelola dan pendayagunaan SDA, TTG dan SDM desa.

PKTD diprioritaskan bagi keluarga miskin, penganggur dan setengah penganggur dan anggota masyarakat marginal lainnya. Sementara pelaporan kegiatan dan pelayanan gizi anak-anak dalam pencegahan stunting menjadi syarat wajib bagi penyaluran Dana Desa bagi seluruh Kabupaten/Kota terhitung 1 Januari 2021. Plt. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Bojonegoro, Djuono Poerwiyanto menjelaskan, Anggaran Dana Desa tahun 2020 yang diterima Kabupaten Bojonegoro totalnya mencapai Rp367,2 miliar. Jumlah tersebut sama dengan tahun 2019 lalu. "Sedangkan besaran DD tahun 2018 lalu sebesar Rp317.899.182.000," ujar mantan Camat Kedungadem itu.

Bupati Bojonegoro, Anna Mu’awanah, saat sosialisasi Dana Desa di Lantai II Ruang Angling Dharma beberapa waktu lalu, mengajak kepada seluruh stakeholder dan kepala desa agar melakukan sinkronisasi dalam perencanaan pembagunan. "Sehingga pelaksanaan dapat transparan dan dapat dipertanggungjawabkan," pesannya. Sementara Kapolres Bojonegoro Budi Hendrawan berharap dalam penyelengaraan pemerintahan desa dengan pendekatan preventif. Oleh karena itu, perlu keterlibatan stakeholder pada semua tingkatan dalam perencanaan di desa. (Dwi/Kominfo)