Jagong Budaya di Rumah Aspirasi untuk Kemajuan Bojonegoro

Administrator System
15-Ags-2020
2247

bojonegorokab.go.id - Jagong Budaya yang digelar Kelompok Kerja Kebudayaan Bojonegoro Sabtu (15/8/2020) berlangsung cukup meriah dan penuh makna. Bupati Bojonegoro, Kepala Kejaksaan Negeri, Dandim 0813, dan Kapolres Bojonegoro membaca puisi secara berurutan. Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Kebudayaan Bojonegoro, Wahyu Budianto menuturkan kegiatan ini untuk memberi semangat seniman-seniman Bojonegoro agar terus berkarya di tengah wabah. “Kami ingin seniman dengan kondisi wabah bisa terhibur dan kemudian bisa berkarya. Kelesuan ini menggugah kami agar tetap gagah di tengah wabah,” terangnya. Acara jagong budaya menjadi makin istimewa karena para Forkopimda membacakan puisi diiringi musik yang penuh penghayatan. Diawali pembacaan puisi oleh Wahyu Budianto berjudul Merdeka Tak Takut Mati yang penuh energi heroik. Dilanjutkan Kepala Kejari Sutikno membacakan puisi berjudul Pengabdian, disusul Dandim 0813 Letkol Inf Bambang Hariyanto dengan puisi berjudul Gagah di Tengah Wabah, Kapolres AKBP Budi Hendrawan dengan puisi berjudul Bersama Melewati Bencana. Sedang Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah membaca puisi berbahasa jawa berjudul jejeg lan jejekmu. Dalam sambutannya, Bupati Anna menuturkan Rumah Aspirasi yang dipakai untuk tempat Jagong Budaya kali ini memang diperuntukkan bagi warga Bojonegoro. Ia mempersilahkan warga untuk memanfaatkan demi kemajuan Bojonegoro. “Terimakasih atas rukun guyubnya. Semoga ini jai energi positif. Kita sumbangkan Bojonegoro tercinta,” terangnya. Bupati berharap dengan adanya kegiatan Jagong Budaya seperti malam ini bisa memberi energi positif bagi siapapun. Acara semacam ini bisa menjadi jembatan transformasi antar generasi. “Jangan ada keterputusan budaya. Harus ada transformasi budaya dari orang-orang tua ke generasi milenial,” tegasnya. Jagong Budaya juga menghadirkan secara daring beberapa seniman ternama. Salah satunya adalah Yusuf Susilo Hartono, penulis dan budayawan yang berasal dari Bojonegoro dan kini tinggal di Jakarta. Menurutnya, Bojonegoro mempunyai banyak bekal untuk menjadi besar. Salah satunya tercermin dari tulisan di lambang kabupaten Bojonegoro itu sendiri ‘jer karta raharjo mawa karya’. “Untuk bisa mewujudkan apa yang ada di lambang. Bojonegoro punya modal sangat besar, yakni kearifan-kearifan lokal. Salah satunya samin. Samin mengajarkan banyak hal yang positif. Nilai-nilai kejujuran. tidak boleh dengki. Nilai-nilao samin itu khas Bojonegoro jika digali menjadi kekuatan besar,” terangnya. (Nng/Kominfo)

Bagaimana Tanggapan Anda Tentang Kami?

Sangat Puas
81 %
Puas
5 %
Cukup Puas
0 %
Tidak Puas
14 %