Genjot Infrastruktur Pendidikan, Bojonegoro Gelontorkan Anggaran Rp42,908 Miliar

Administrator System
14-Feb-2020
1870

bojonegorokab.go.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro mempercepat pembangunan infrastruktur. Salah satunya infrastruktur pendidikan. Tahun 2020 ini, pagu anggaran yang disiapkan untuk pembangunan dan rehabilitasi PAUD/TK hingga SMP/MTS sebesar Rp 42.908.945.804. Jumlah tersebut meningkat dibanding 2019 lalu, sebesar Rp 25.506.811.450. Data di Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Bojonegoro, pembangunan gedung PAUD/TK tahun 2020 ini ada 7 paket dengan pagu Rp 2.335.535.300; pembangunan SDN ada 21 paket senilai Rp 10.065.876.304,51; MI terdiri 4 paket Rp3.078.350.950; rehabilitasi SDN sebanyak 26 paket Rp 19.250.411.600; rehabilitasi MI terdiri 2 paket Rp946.889.300; pembangunan SMPN sebanyak 1 paket Rp 2.262.498.000; dan pembangunan MTs sebanyak 8 paket dengan pagu Rp 4.969.384.350. Kepala Bidang Tata Bangunan Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Pemkab Bojonegoro, Erna Zulaikah, mengatakan, dari paket pekerjaan tersebut sekarang ini sebagian sudah mulai proses lelang di unit layanan pengadaan (ULP). "Yang sudah dalam proses, insya Allah bulan April pekerjaan dimulai," ujarnya, Jumat (14/2/2020). Sebelumnya, pada 2019, Pemkab Bojonegoro juga telah melaksanakan pembangunan dan rehabilitasi gedung PAUD/TK, SDN/MI, dan SMP/MTS. Rinciannya, pembangunan PAUD/TK sebanyak 1 paket dengan pagu anggaran Rp363.209.000; rehabilitasi TK/PAUD 3 peket Rp 699.317.500; pembangunan SDN ada 63 paket Rp15.316.963.510; rehabilitasi SDN 10 paket Rp 7.136.059.550; rehabilitasi MI 1 paket Rp178.000.000; dan pembangunan SMPN ada 5 paket dengan pagu anggaran Rp1.813.261.890. Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan Bojonegoro, Suyanto menambahkan, pembangunan dan rehabilitasi gedung SMP ada yang bersumber dari APBD Bojonegoro dan bantuan pemerintah pusat. Untuk APBD 2020 ini, ada 31 SMP yang akan dilakukan rehabilitasi, 11 diantaranya dari pokok pikiran (Pokir) DPRD. Jumlah tersebut, kata Suyanto, di luar dari pembangunan dan rehabilitasi yang dilaksanakan Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Bojonegoro. "Untuk bantuan yang dari pusat kita masih menunggu datanya yang direkomendasi. Kalau yang di Dinas PU Cipta Karya kita nggak tahu berapa jumlahnya," sambungnya. Menurut dia, sekarang ini terdapat hampir 49 lembaga SMP yang perlu mendapat perbaikan. "Tapi yang segera itu kurang lebih di data ada 215 ruang kelas," ungkapnya. Ditambahkan, untuk tahun 2019 lalu, ada 32 gedung SMP yang dilakukan perbaikan. Rata-rata satu lembaga mendapatkan rehabilitasi dua sampai tiga ruang kelas.(Dwi/Kominfo)

Bagaimana Tanggapan Anda Tentang Kami?

Sangat Puas
80 %
Puas
5 %
Cukup Puas
0 %
Tidak Puas
14 %