bojonegorokab.go.id - Warga Desa Sudah, Kecamatan Malo, Kabupaten Bojonegoro, sebentar lagi akan dengan mudah memperoleh akses air bersih yang layak dikonsumsi. Pemerintah desa setempat tahun 2020 ini memperoleh program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) dari Bank Dunia. "Iya benar. Awal bulan Juli pekerjaan dimulai. Masih nunggu petunjuk pelaksana," ujar Kepala Desa Sudah, Agus Muklison, Jumat (26/6/2020). Agus menjelaskan dipilihnya Sudah sebagai salah satu desa di Bojonegoro penerima program Pamsimas setelah Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air melakukan survei dan serangkaian tes. Survei dilakukan dari geografis desa, dan deteksi titik sumber air yang memadai untuk program tersebut. Setelah dinyatakan layak, lanjut Agus, pihaknya mengikuti sosialisasi di tingkat kabupaten.
Selanjutnya di bahas dalam musyawarah desa (Musdes) untuk menjaring aspirasi dari masing-masing dusun. Wakil dari masing-masing dusun melakukan penjaringan kelompok keswadayaan masyarakat (KKM) untuk ditetapkan dalam Musdes dan selanjutnya diajukan ke tingkat kabupaten. "Dan Alhamdulillah desa kami memdapatkan program Pamsimas 2020," tegas Agus. Agus mengungkapkan, selama ini warga Sudah minum dari sumber air minum dangkal yang mudah sekali tercemar bakteri. Namun dengan program Pamsimas ini dapat tersedianya air bersih layak minum, karena kedalaman air di atas 60 meter. "Harapan kami dengan program Pamsimas ini warga mendapatkan air yang benar-benar layak konsumsi, sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatannya dan semakin produktif," tutur Agus.
Ditambahkan, program Pamsimas di Desa Sudah untuk tahap awal ini akan menjangaku 123 kepala keluarga (KK) dari 464 kepala keluarga (KK) yang ada di desa tersebut. "Kedepan akan kita kembangkan agar menjangkau semua KK di sini," pungkasnya. Data Dinas Perumahan Kawasan Permukiman Cipta Karya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, ada 23 desa yang menjadi sasaran program Pamsimas 2020. Untuk secara keseluruhan, sejak 2019 lalu telah ada 34 desa yang mendapat bantuan program tersebut. Dari jumlah desa yang mendapat Pamsimas 2020, diantaranya yang bersumber dana dari APBN terdapat 17 desa.
Sedangkan dari APBD sebanyak 6 desa. “Pengerjaannya dilakukan secara swakelola oleh pihak pemerintah desa dan pendampingnya dari kementerian, pemprov dan kami,” ujar Kepala Bidang (Kabid) Prasarana Sarana dan Utilitas Umum Dinas Perumahan Kawasan Permukiman Cipta Karya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Hari Prasetyo, dikonfirmasi terpisah. Dia meminta kelompok pengelola sarana penyediaan air minum dan sanitasi yang telah dibentuk pemerintah desa, dapat menjaga dan memelihara kelestarian Pamsimas secara partisipatif. "Untuk anggaran biayanya pemerintah desa sharing dari dana desa sebesar sepuluh persen dari bantuan program Pamsimas yang diperoleh,” terangnya. (Wik/Kominfo)
Sangat Puas
80 % |
Puas
5 % |
Cukup Puas
0 % |
Tidak Puas
14 % |