bojonegorokab.go.id - Pernikahan dini memiliki dampak negatif diantaranya rentan terjadi kekerasan dalam rumah tangga, resiko terhadap reproduksi anak perempuan, dan terputusnya akses pendidikan. "Oleh sebab itu kami menghimbau kepada para pemuda untuk menghindari pernikahan dini.
Idealnya pernikahan dilaksanakan pada usia diatas 20 tahun," ungkap Camat Kalitidu, Imam Wahyu Santoso saat menghadiri Launching Program Remaja Desa Grebegan dengan tema "Grebegan Berkarya" difasilitasi oleh Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan (PSKK) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta di Balai Desa Grebegan, Kecamatan Kalitidu, Minggu (9/2/2020).
Menurutnya pernikahan dini ini dapat dicegah salah satu adanya pelatihan-pelatihan seperti ini. Karena itu, manfaatkanlah pelatihan ini dengan sebaik mungkin. "Kami sangat mengapresiasi program seperti ini yang di dalamnya ada upaya penanggulangan nikah dini pada remaja," katanya. Imam mengungkapkan, Indeks Desa Membangun (IDM) Grebegan pada tahun 2018, berstatus masih tertinggal dan tahun 2019 menjadi berkembang. "Siapa tahu di tahun 2020 atau maksimal 2022 ini menjadikan Grebegan menjadi maju," imbuhnya.
Sementara itu program ini akan dilaksanakan di empat desa di Kabupaten Bojonegoro, salah satunya di Desa Grebegan, Kecamatan Kalitidu. Kepala Desa Grebegan, Sam Suhadak (30), mengatakan, kegiatan seperti ini sebelumnya tidak pernah ada di Desa Grebegan. "Maka dari itu mari kita belajar bersama dan membangun masa depan desa yang lebih cerah dan mandiri bersama remaja desa," ajaknya.
Launching program dengan sasaran remaja ini dihadiri 28 pemuda. Dihadiri oleh perwakilan Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Bojonegoro, Kepala Desa Grebegan, Perangkat Desa, Remaja Desa dan Komunitas Sahabat Inspirasi Bojonegoro. Dalam kegiatan ini, para peserta mengikuti pelatihan fotografi yang disampaikan oleh Sahabat Inspirasi Bojonegoro. (Dwi/Kominfo)
Sangat Puas
80 % |
Puas
5 % |
Cukup Puas
0 % |
Tidak Puas
14 % |