Bojonegorokab.go.id - Bupati Bojonegoro Anna Muawanah meminta agar pelaku kekerasan terhadap anak baik secara fisik maupun seksual diganjar hukuman maksimal. Karena anak yang dikandung, dilahirkan, dibesarkan, dilindungi dan dididik dihancurkan masa depannya.
"Agar ada efek jera bagi pelakunya," tegas Bu Anna, panggilan akrab Bupati Bojonegoro saat memperingati Hari Anak Nasional di Mapolres Bojonegoro (23/7/2020).
Bu Anna menyampaikan Hari Anak Nasional ini merupakan momentum untuk mengurangi angka kekerasan terhadap anak di Bojonegoro. Oleh karena itu, agar anak-anak dilindungi secara mentalitas karena belum cakap.
"Maka dari itu Pemkab meminta didukung dan kerjasamanya, tidak hanya pemerintah dan jajaran Forpimda namun juga dari masyarakat sendiri untuk menjaga anak sendiri maupun anak dalam lingkungan. Agar angka kekerasan terhadap anak ini bisa dikurangi," harap bupati perempuan pertama Bojonegoro itu.
Peringatan Hari Anak Nasional dihadiri jajaran Forkopimda Kabupaten Bojonegoro, Sekretaris Daerah Kabupaten Bojonegoro, Dinas P3AKB, Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia. Dalam peringatan itu juga dilaksanakan penandatanganan Komitmen Bersama Penurunan Kekerasan Pada anak.
Kapolres Bojonegoro AKBP Muchamad Budi Hendrawan menjelaskan kekerasan terhadap anak iada beberapa bentuk. Di antaranya kekerasan fisik, kekerasan sexual, kekerasan ekonomi.
"Di Bojonegoro sendiri yang paling banyak adalah kekerasan sexual," sambung kapolres.
Diharapkan semua pihak bersama-sama mencegah dan mengedukasi masyarakat terhadap kekerasan terhadap anak-anak di Bojonegoro, terutama kekerasan sexual terhadap anak.
"Anak harus dilindungi karena anak dianggap belum cakap, dan kekerasan seksual bisa mengganggu perkembangan psikologis anak, mengganggu masa depan anak terseut," pesannya.(fif)
Sangat Puas
80 % |
Puas
5 % |
Cukup Puas
0 % |
Tidak Puas
14 % |