Bupati Bojonegoro: Desentralisasi Penanganan Covid-19 hingga Tingkat RT

Administrator System
20-Mei-2020
1858

bojonegorokab.go.id - Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah menyampaikan strategi pemerintah daerah dalam penanganan covid-19 dalam seminar online bertema Kendali Penanganan Covid-19 Milik Pusat atau Daerah Rabu (20/5/2020).

Bupati Anna menegaskan penanganan lebih fokus pada gotong royong dan gugus tugas tingkat desa. Acara yang terselenggara atas inisiasi Komnas HAM berkolaborasi dengan organisasi masyarakat sipil CISDI (Center For Indonesia's Strategic Development Initiatives). Selain Bupati Anna juga hadir narasumber Beka Ulung Hapsara (Komisioner HAM), Diah Saminarsih ( Senior Adviser On Gender And Youth WHO), Ganjar Pranowo (Gubernur Jateng), Nihayatul Wafiroh (Wakil Ketua Komisi IX DPR RI), Akmel Taher (Anggota Tim Pakar Kesehatan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19), Robert Na Endi Jaweng ( Direktur Eksekutif Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah), dan Budi Setyarso (Pimred Koran Tempo).

Bupati menegaskan desentralisasi penanganan covid-19 di Bojonegoro dilakukan tingkat desa hingga RT. Daerah Bojonegoro memang tidak menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), namun tetap melakukan pengetatan-pengetatan dari tingkat kabupaten hingga desa. “Di kecamatan kota, ada pembatasan jam. Mulai pukul 21.00 hingga 06.00 pagi ada pembatasan. Jadi tidak ada kumpul-kumpul di alun-alun atau tempat umum lain,” kata Bupati Anna. Bojonegoro, lanjut Bupati juga melakukan tracking warga yang positif corona di tingkat pedagang. Karena saat ada yang positif, pemkab langsung melakukan rapid test untuk pedagang. Hal itu untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona. “Ada 11 pasar kabupaten dan 70 pasar desa masuk daftar list tracking. Memang ada konsekuensi, yakni bagaimana penanganannya. Hampir 25% reaktif, kami siapkan shelter untuk tempat mereka,” terangnya.

Strategi penanganan covid-19 yang dilakukan Pemkab lainnya adalah berkoordinasi dengan daerah-daerah lainnya, seperti Nganjuk, Ngawi, Lamongan, Tuban, dan Blora. Pemkab juga berkominten untuk tetap melanjutkan pembangunan fisik di tengah pandemi. Harapannya pengangguran tidak bertambah banyak. “Ini situasi sulit. Gotong royong dari gugus paling kecil rumah tangga, RT hingga kabupaten. Social control jadi prioritas,” terang Bupati Anna Mu’awanah. (Nng/Kominfo)

Bagaimana Tanggapan Anda Tentang Kami?

Sangat Puas
81 %
Puas
5 %
Cukup Puas
0 %
Tidak Puas
14 %