bojonegorokab.go.id - Sebagai upaya meningkatkan kualitas daya saing Petroleum Geopark sebagai objek wisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Bojonegoro akan melakukan koordinasi dengan para pihak termasuk Perum Perhutani. "Kami akan berkoordinasi dengan Kesatuan Pemangkutan Hutan (KPH) Bojonegoro, KPH Parengan, Tuban dan KPH Cepu, Jawa Tengah, karena lokasi geosite Geopark Bojonegoro masuk kawasan hutan,"ungkap Kepala Disbudpar Bojonegoro, Amir Syahid, Sabtu (06/07/2019). Menurutnya langkah ini dilakukan menyusul wacana dari Kementerian Pariwisata yang akan membuka jalur wisata Geopark di Kabupaten Bojonegoro. "Ini sangat penting untuk pengembangan wisata kita terutama peningkatkan kualitas daya saing Petroleum Geopark yang salah satunya berada di Kecamatan Kedewan," kata Amir. Ditambahkan, pihaknya akan terus meningkatkan daya tarik pariwisata di Bojonegoro termasuk Geopark. "Kami akan segera menyusun pedoman jalur Geowisata Geopark, karena Bojonegoro termasuk salah satu daerah yang diperhatikan pemerintah pusat melalui percepatan pengembangan Geopark Nasional Menuju Unesco Global Geopark," imbuhnya. Seperti diketahui, Bojonegoro menerima sertifikat Geopark Nasional hamparan minyak bumi dengan adanya penetapan tujuh geosite masuk kawasan cagar alam geologi (KCAG) yang dikeluarkan Badan Geologi Kementerian ESDM di Belitong, pada 24 November 2017. Sesuai data tujuh geosite yang masuk KCAG, yaitu Petroleum Geoheritage Wonocolo di Kecamatan Kedewan, struktur Antiklin Kawengan bagian puncak 9antiklin, bagian sayap kanan dan sebagian sayap kiri, semuanya di Kecamatan Kedewan. Kemudian, Kayangan Api di Desa Sendangharjo, Kecamatan Ngasem, Dung Lantung di Desa Drenges, Kecamatan Sugihwaras dan lokasi temuan fosil gigi hiu purba di Desa Jono, Kecamatan Temayang.(Git/Kominfo)
Sangat Puas
78 % |
Puas
8 % |
Cukup Puas
0 % |
Tidak Puas
15 % |