bojonegorokab.go.id - Hujan deras yang mengguyur wilayah hulu beberapa hari ini telah menyebabkan debit Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro terus meningkat. Saat ini Bojonegoro telah memasuki siaga 1 (hijau) dengan tinggi permukaan air (TMA) di papan duga 13.00 mdpl. Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Nadif Ulfia meminta masyarakat di bantaran Sungai Bengawan Solo untuk meningkatkan kewaspadaan. Debit air ini akan terus meningkat karena akan terdapat kiriman air dari wilayah hulu seperti dari Madiun, Ngawi dan sekitarnya. " Tetap waspada. Kita akan sampaikan setiap perkembangan kepada masyarakat. Pemantauan dan Koordinasi dengan pihak-pihak terkait di wilayah hulu terus kita lakukan," tegas Ulfa, panggilan akrabnya, Rabu (6/3/2019). Meningkatnya debit air sungai terpanjang di Pulau Jawa ini juga dipicu hujan lokal. Air hujan yang mengalir ke sejumlah anak sungai bermuara ke Bengawan Solo. Akibat hujan deras yang terjadi semalaman, Selasa (5/3/2019), telah mengakibatkan sejumlah desa di beberapa kecamatan di Bojonegoro tergenang. Diantarnya, Desa Growok, Ngumpakdalem, Kecamatan Dander; Dusun Sugihan, Desa Kedungsumber dan di Desa Pancur, Kecamatan Temayang. Sebelumnya, banjir bandang dan tanah longsor menerjang tiga desa di Kecamatan Gondan, Minggu (3/3/2019. Yakani Desa Sambongrejo, Senganten, dan Desa Gondang. (Dwi/Kominfo) Berikut perkembangan ketinggian air Bengawan Solo pada tanggal 06 Maret 2019 : Pukul ,krngko bjgoro 03.00 26.48 12.28 06.00 26.73 12.91 09.00 27.00 13.15 12.00 27.27 13.88 Bengawan Solo pada posisi siaga hijau dengan trend Naik Keterangan: 1. KARANGNONGKO Siaga 1 (Hijau) : 29.00 Siaga 2 (Kuning) : 29.50 Siaga 3 (Merah) : 30.00 2. BOJONEGORO Siaga 1 (Hijau) : 13.00 Siaga 2 (Kuning) : 14.00 Siaga 3 (Merah) : 15.00 Sumber data dari *Perusahaan Umum Jasa Tirta I Devisi Jasa Asa III Bengawan Solo
Sangat Puas
80 % |
Puas
5 % |
Cukup Puas
0 % |
Tidak Puas
14 % |