bojonegorokab.go.id - Tari Thengul kini menjadi Bojonegoro lebih dikenal baik ditingkat nasional hingga dunia. Melalui sentuhan budaya ini Bojonegoro dengan mudah dapat dikenal publik seantero jagad. lebih lebih setelah di hari Kemerdekaan Negara Repuplik Indonesia yang ke-74, thengul Bojonegoro tampil dalam upacara kenegaraan di Istana Negara. Sebanyak 250 penari yang terdiri dari pelajar itu menyapa dengan hangat seluruh tamu undangan dari perwakilan sejumlah negara yang hadir.
Thengul Bojonegoro tampil bersama dengan penampilan dari Nusa Tenggara Timur, Palangkaraya, Magelang. Bupati Bojonegoro Anna Mu’Awanna sangat bangga dan mengapresiasi atas proses dan upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah bersama masyarakat Bojonegoro. “Mengidupkan kembali kesenian yang hampir tertimbun ini tidaklah mudah, apalagi untuk dijadikan sebagai ikon atau identitas sebuah daerah.
Dibutuhkan komitmen bersama untuk menjaga dan melestarikan budaya dan kearifan lokal. Semangat Bojonegoro yang produktif harus selaras dan sinergi dengan tujuan bersama NKRI, yaitu SDM UNGGUL. INDONESIA MAJU," ungkap Bupati. Bupati perempuan pertama Bojonegoro itu menambhakan, semangat ini akan terus digencarkan untuk mempromosikan Bojonegoro ke penjuru dunia, Pinarak Bojonegoro. Sebagian orang dari sejumlah negara mungkin masih asing dengan nama “Thengul”. Namun ketika gerakan patah-patah dan hentakannya sudah mulai terlihat, bisa membuat orang penasaran dan ingin mencari tahu apa itu thengul.
Tari Thengul adalah tarian tradisional yang terinspirasi dari Wayang thengul asal Bojonegoro, Jawa Timur. Tarian ini biasanya dipentaskan oleh penari secara berkelompok dengan gerakan, ekspresi dan kostum yang menyerupai Wayang thengul. Tari ini merupakan tarian kreasi yang diciptakan para seniman, juga sebagai wujud apresiasi dan upaya untuk mengangkat kembali kesenian yang hampir tenggelam seiring dengan perkembangan zaman. Tak ingin kesenian itu punah, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro kini tengah berupaya menggebrak dan menggencarkan kembali thengul. Bahkan menjadikannya sebagai salah satu ikon daerah yang wilayahnya dilalui sungai Bengawan Solo. Upaya tersebut membuahkan hasil yang membanggakan bagi masyarakat Bojonegoro.
Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia menetapkan thengul dan kesenian sandur sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia. Pemerintah Kabupaten bersama masyarakat langsung tancap gas agar tercatat dalam rekor dunia Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai pemrakarsa dan penyelenggara pagelaran Tari Thengul dengan peserta terbanyak yang berjumlah 2.019 penari yang terdiri dari pelajar sepenjuru Bojonegoro. Tak tanggung-tanggung thengul juga menyapa dunia melalui event Thengul International Folklore Festival (TIFF) 2019 bulan Juli lalu, dengan mendatangkan delegasi kesenian asing dari 4 negara, yaitu Polandia, Bulgaria, Mexico, dan Thailand. (Dwi/Kominfo)
Sangat Puas
80 % |
Puas
5 % |
Cukup Puas
0 % |
Tidak Puas
14 % |