Bupati Bojonegoro Anna Muawanah melakukan rapat koordinasi dengan Menteri Perhubungan Budi Karya, dan jajarannya, Kamis (14/11/2019), di ruang Silver Kementerian Perhubungan RI Jalan Merdeka Barat No.8 Jakarta Pusat.
Pertemuan tersebut juga dihadiri Direktur Jenderal Perkeretaapian Zulfikri, Sekretaris Direktorat Jenderal Perkeretaapian Zulmafendi dan dari jajaran Dinas Perhubungan Kabupaten Bojonegoro.
Dalam pertemuan itu, Bupati Bojonegoro Anna Muawanah menyampaikan jika Pemerintah Kabupaten Bojonegoro berencana mengembangkan perkeretaapian perkotaan dengan menyediakan kereta api perintis untuk melayani masyarakat Kabupaten Bojonegoro dan sekitarnya dengan rute Bojonegoro-Surabaya.
Dijelaskan, kereta api tersebut nantinya akan dihibahkan kepada Kementerian Perhubungan sehingga operasional dan perawatannya ditangani oleh Kementrian Perhubungan melalui Badan Usaha Milik Negara yaitu PT. KAI ( Persero )
Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, lanjut Bu Anna, telah melakukan kerjasama dengan membuat nota kesepahaman (MoU) dengan PT. KAI ( Persero ) tanggal 04 Januari 2019 tentang rencana pengembangan perkeretaapian perkotaan di Kabupaten Bojonegoro. Juga nota kesepahaman dengan PT INKA ( Persero ) tanggal 8 juli 2019 tentang kerjasama pengembangan sistem transportasi dan sistem logistik di Kabupaten Bojonegoro.
"Kerjasama itu telah ditindaklanjutu dengan membuat Study Kelayakan yang bersifat bisnis bersama PT. KAI tentang rencana pengembangan perkeretaapian perkotaan di Bojonegoro," ujar Bu Anna kepada Menteri Perhubungan dan jajarannya.
Mendapat penjelasan tersebut, Menteri Perhubungan Budi Karya mengapresiasi dan menyambut baik rencana Pemerintah Kabupaten Bojonegoro. Namun, Ia
meminta agar rute kereta perintis dari Surabaya (Pasar Turi ) tidak hanya sampai di Bojonegoro. Melainkan harus menjangkau sampai stasiun terdekat seperti Stasiun Cepu, untuk mendukung Bandar Udara Ngloram yang sekarang ini sedang dibangun.
"Sehingga bisa sebagai penghubung antar moda transportasi udara dan perkeretaapian dengan rute Cepu - Bojonegoro - Babat - Lamongan - Surabaya," saran Budi.
Pria yang sebelumnya menjabat Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) itu juga berharap agar penyediaan train set kereta api perintis oleh Pemerintah Kabupaten Bojonegoro sebanyak empat train. Sehingga bisa melayani masyarakat pengguna kereta api setiap 2 jam sekali.
Penyediaan 4 train set ini, kata Budi, bisa dilaksanakan secara bertahap selama 2 tahun. karena melibatkan stasiun Cepu yang ada di Kabupaten Blora - Jawa Tengah.
"Kami juga berharap Kabupaten Blora ikut berpartisipasi menyumbang minimal 1 (satu) Train Set dari empat train set yang diperlukan," tuturnya.
Menurut Budi, bentuk kerjasama dalam pengoperasian dan maintenance kereta api perintis melalui Direktur Jenderal Perkeretaapian. Namun pihaknya akan melihat lagi regulasinya sebelum mengundang kembali Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, PT KAI ( Persero ) dan PT. INKA ( Persero ) untuk duduk bersama membicarakan masalah tersebut.
"Dalam waktu dekat kita akan undang semua pihak menindaklanjuti kerjasama ini," tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Budi Karya memberikan attensi terhadap perlintasan sebidang di Kabupaten Bojonegoro berkaitan akan dioperasikannya kereta api semi cepat dengan rute Jakarta - Surabaya yang nantinya akan melewati wilayah tersebut.
"Dalam waktu dekat kita akan undang Kementerian Pekerjaan Umum agar dapat memprioritaskan peningkatan keselamatan di perlintasan sebidang Kereta Api pada rute Surabaya - Cepu untuk dijadikan tidak sebidang dengan membangun beberapa Fly over di rute itu," pungkas Budi.(Humas)
Sangat Puas
80 % |
Puas
5 % |
Cukup Puas
0 % |
Tidak Puas
14 % |