bojonegorokab.go.id - Pemkab Bojonegoro berusaha membentuk sinergitas antara kesediaan energi dan irigasi air untuk pembangunan berkelanjutan, mengingat 30 persen lumbung energi nasional berada di Bojonegoro. Untuk mewujudkan itu Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo telah menggelar rapat dengan Bupati Bojonegoro dengan agenda melaporkan progres rencana pembangunan Bendung Gerak Karangnongko. Realisasi pembangunan ini nantinya akan dilaksanakan pada tahun 2020 mendatang. Rapat berlangsung di Productive Room Lantai 7 Gedung Pemkab Bojonegoro Senin (01/07/2019). Rapat ini dihadiri oleh Bupati Bojonegoro, BAPPEDA, Dinas Sumber Daya Alam, PU Bina Marga serta para jajaran BBWS Bengawan Solo. Selain membahas perencanaan Bendung Gerak Karangnongko, rapat ini juga membahas dampak serta lahan -lahan mana saja yang akan terpengaruh oleh pembangunan Bendung Gerak Karangnongko. Kepala Balai Besar BBWS Wilayah Solo, Ronggo menuturkan bahwa Bendung Gerak Karangnongko ini nantinya akan direncanakan sebagai infrastruktur kebutuhan irigasi air dan kebutuhan air baku untuk Rumah Tangga, Kota dan Industri (RKI). "Bendung Gerak Karangnongko ini juga diharapkan dapat menggantikan Waduk Pacal karena kondisinya yang sudah berumur dan perlu direhab," katanya. Adapun Daerah Genangan Bendung Gerak Karangnongko yang dihimpun dari meliputi: - Wilayah Blora 1. Desa Ngrawah 2. Desa Nginggil 3. Desa Nglebak 4 Desa Megiri - Wilayah Ngawi 1. Desa Banyu Urip 2. Desa Ngawi 3. Desa Pelem 4. Desa Karang Tengah Kota - Wilayah Bojonegoro 1. Desa Ngelo 2. Desa Kalangan Dalam rapat kali ini Bupati Bojonegoro Anna Muawanah menyampaikan kepada BAPPEDA untuk segera membuat tim. "Tim ini nantinya akan mengawal pelaksanaan pembangunan Bendung Gerak Karangnongko dari tahap perencanaan hingga realisasi," tandasnya. Bupati juga menyampaikan pesan agar nantinya Bendung Gerak Karangnongko menjadi dapat menjadi tumpuan infrastruktur irigasi air. "Irigasi hilir ini nantinya jangan sampai terlewatkan. Mengingat banyak sekitar lahan adalah untuk kebutuhan pertanian,"tegas Bupati Anna Muawanah. (Git/Hms/Kominfo)
Sangat Puas
78 % |
Puas
8 % |
Cukup Puas
0 % |
Tidak Puas
15 % |