Desa Pilanggede Raih Penghargaan Kampung Iklim Tingkat Nasional

Administrator System
17-Nov-2019
1881

bojonegorokab.go.id - Penghargaan kembali diraih Desa Pilanggede, Kecamatan Balen, Kabupaten Bojonegoro dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia sebagai salah satu lokasi kampung iklim kategori utama. Penghargaan untuk kedua kalinya itu diserahkan Gubernur Jawa Timur Hj. Kofifah indarparawansa kepada Kepala Desa Pilanggede, Yaskun, pada Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional Tahun 2019 di Lahan konservasi Universitas Brawijaya Forest Kabupaten Malang.

Hadir dalam acara tersebut Gubernur Jawa Timur, Kofifah indarparawansa, Bupati Malang, Wakil Bupati Probolinggo, Rektor Universitas Brawijaya, Mahasiswa UB, pemerhati lingkungan dan aktivis lingkungan, serta segenap jajaran Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jatim beserta OPD Pemprov Jatim lainya. Program Kampung Iklim (ProKlim) adalah program berlingkup nasional yang dikelola oleh KLHK dalam rangka meningkatkan keterlibatan masyarakat dan pemangku kepentingan lain untuk melakukan penguatan kapasitas adaptasi terhadap dampak perubahan iklim dan penurunan emisi GRK, serta memberikan pengakuan terhadap upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim yang telah dilakukan yang dapat meningkatkan kesejahteraan di tingkat lokal sesuai dengan kondisi wilayah.

Pelaksanaan Proklim mengacu pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 84 tahun 2016 tentang Program Kampung Iklim. Di dalamnya terkandung komponen utama, syarat pengusulan, penilaian dan kategori Proklim. Dalam pertauran menteri tersebut juga disinggung, ProKlim dapat dikembangkan dan dilaksanakan pada wilayah administratif paling rendah setingkat RW atau dusun dan paling tinggi setingkat kelurahan atau desa. Keberhasilan Pilanggede meraih penghargaan Porklim ini tidak lepas dari pendampingan dari Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jatim dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro.

Desa di bantaran Sungai Bengawan Solo - sebutan lain Pilanggede - mendapat penghargaan 2 kali berturut. "Program kampung iklim ini kita rintis mulai tahun 2018 dan di tahun itu pula langsung mendapat penghargaan kategori utama dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia," ucap Yaskun dikonfirmasi, Minggu (17/11/2019). Yaskun mengungkapkan, upaya Pemerintah Desa Pilanggede untuk mengajak masyarakat peduli terhadap lingkungan tidak mudah.

Butuh proses dan ketelatenan untuk memberikan pemahaman kepada warga. Yakni terus mengkampanyekan isu-isu lingkungan di setiap forum-forum seperti pertemuan rutin dari lingkungan jamaah tahlil, RT, maupun pertemuan di balai desa. Warga diajak untuk tidak buang sampah sembarangan, tidak membakar sampah, memilah sampah, memanfaatkan sampah organik, dan mengoptimalkan bank sampah. "Alhamdulillah upaya itu akhirnya berhasil.

Tumbuh kesadaran warga untuk mengelola sampah, dan menjaga lingkungannya," tuturnya. Menurutnya, tujuan program kampung iklim ini sangat bagus. Sebab masyarakat dididik untuk sadar dan peduli akan keseimbangan alam, dan kebersihan lingkungan. "Ini sangatlah penting. Karakter menjaga lingkungan harus diterapkan sejak dini. Karena hanya dengan menjaga lingkungan ini generasi selanjutnya akan menikmati alam dan lingkungan," tandasnya.

Yaskun berharap, program kampunh iklim ini terus berjalan di Desa Pilanggede. Agar semua masyarakat bisa bersatu komitmen dalam menjaga lingkungan. Bahkan dengan inovasi yang dilakukan Pemdes Pilanggede, sekarang ini di desa tersebut telah lahir sebuah desa wisata Taman Pinggir Nggawan. Wisata ini menyajikan taman yang berisi aneka ragam bunga yang dilengkapi 10 gazebo dan spot untuk berswafoto. Selain itu juga Kebun Jambu Kristal, Kebun Buah Sirsak, Dan Aneka Kebun Buah Lainnya, Wisata Petik Sayur. Dengan keindahan destinasi wisata Taman Pinggir Nggawan, Pilanggede tahun 2019 ini menjadi lokasi festival Bengawan Bojonegoro. (Dwi/Kominfo)

Bagaimana Tanggapan Anda Tentang Kami?

Sangat Puas
81 %
Puas
5 %
Cukup Puas
0 %
Tidak Puas
14 %