bojonegorokab.go.id - Sebanyak 852 keluarga binaan (KaBi) di empat desa di Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro menjadi sasaran Program Aku Sehat yang dilaksanakan operator minyak Lapangan Banyu Urip, ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) bekerja sama Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) ICsada. Ratusan KaBi tersebar di Desa Gayam, Mojodelik, Bonorejo dan Brabowan. Program yang digulirkan selama dua tahun itu mendapat apresiasi positif dari masyarakat karena banyak memberikan manfaat. Seperti disampaikan Patrem, Kader Desa Mojodelik.
Masyarakat semakin mudah memperoleh pelayanan kesehatan dengan adanya program tersebut. Dicontohkan, ketika ada yang sakit warga tinggal menelepon kemudian petugas medis dari STIKes ICsada datang ke rumah warga untuk memeriksa kesehatan. "Baik itu pagi, siang maupun tengah malam. Setiap ditelepon langsung datang. 24 jam mereka siaga," ujar Patrem saat diseminasi hasil pelaksanaan program gerakan komunitas sadar kesehatan di Aston Hotel Bojonegoro, Selasa (22/1/2019). "Sebelum ada program itu ketika warga sakit datang ke bidan desa atau. Tapi belum tentu ada, kadang bidanya ada tugas di kota," lanjut dia.
Selain itu, warga juga mendapat penyuluhan kesehatan ketika sedang antre menunggu giliran pemeriksaan dan pengobatan gratis yang dilaksanakan secara rutin oleh STIKes ICsada. "Sehingga kita mendapat tambahan wawasan tentang pola hidup sehat itu bagaimana," ucap Patrem. Para kader juga diajari cara berkomunikasi untuk membantu menyampaikan penyuluhan kesehatan kepada warga. Baik melalui forum-forum resmi maupun tidak. "Dulu kami nggak berani sama sekali bicara pakai mikrofon di depan orang banyak. tapi berkat adanya program ini kami bisa," tuturnya.
Senada disampaikan Kader Desa Brabowan, Karsih. Dia mengungkapkan, sebeluam ada keluarga binaan (KaBi), warga jarang melakukan pemeriksaan kesehatan. Pemeriksaan dilakukan ketika hanya mereka sedang sakit. "Tapi setelah adanya program ini kami rutin melakukan pemeriksaan. Sekarang kami menganggap kesehatan itu penting sekali," timpal Karsih. Ketua PKK Desa Gayam, Lia mengakui jika progran Aku Sehat sesuai kebutuhan warga. Oleh karena itu, istri Kepala Desa Gayam itu berharap agar kedepan program tersebut dikembangkan lagi untuk memberikan pelatihan kepada kader-kader di desa. Sebab pendampingan program yang dilaksanakan sekarang ini tidak berlangsung selamanya. "Dengan begitu ketika program ini selesai, kader-kader di desa sudah memiliki SDM mumpuni dan dapat melanjutkan sendiri program yang sudah dilaksanakan," sambung wanita asli Surabaya itu.
Perwakilan EMCL, Icahwan Arifin menegaskan, program Aku Sehat ini merupakan bentuk tanggungjawab sosial perusahaan di bidang kesehatan kepada masyarakat di sekitar wilayah operasinya. "Ini bentuk komitmen EMCL sebagai tetangga yang baik untuk memberikan kenyamanan dan keamanan. Keselamatan menjadi hal utama bagi kami dalam melaksanakan aktifitas, baik keselamatan pekerja maupun masyarakat sekitar operasi kami," tandas Ichwan.
Ketua Yayasan STIKES ICsada Bojonegoro, Hasan Bisri, mengucapkan terimakasih kepada EMCL dan semua pihak yang telah mendukung pelaksanakan program Gerakan Komunitas Sadar Kesehatan atau Aku Sehat ini. "Kami harapkan kerjasama ini terus berlanjut dan saling memberikan manfaat kepada masyarakat," harapnya. Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Bojonegoro, dr. Hernowo mengapresiasi program kesehatan yang dilaksanakan EMCL bersama STIKesICsada.
Menurut dia, program Gerakan Komunitas Sadar Kesehatan atau Aku Sehat merupakan upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui upaya promotif dan preventif. "Dengan pendampingan ini bisa mencegah serangan penyakit khususnya penyakit tidak menular, dan membudayakan pola hidup sehat," pungkasnya.(dwi/kominfo)
Sangat Puas
80 % |
Puas
5 % |
Cukup Puas
0 % |
Tidak Puas
14 % |