bojonegorokab.go.id - Pemkab Bojonegoro melalui Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) telah melaksanakan program yang menjadi salah satu 17 program prioritas pemerintahan Bupati Anna Muawanah dan Wakil Bupati Budi Irawanto. Program-program tersebut antara lain santunan kematian, bantuan insentif untuk tahlil/yasin, marbot tempat ibadah serta pengurus jenazah perempuan. Bahkan sejak awal tahun 2019 Pemkab telah banyak mencairkan dana untuk santunan kematian. Data yang diperoleh dari Bagian Kesra menyebutkan bahwa sebanyak 270 ahli waris telah mendapatkan dana santunan kematian. Dari total pagu 2.400 penerima, sebanyak 1.181 data ahli waris telah melalui proses pengajuan dan 443 data sedang dalam proses pencairan, menunggu proses dari BPKAD. Kepala Bagian Kesra, Sahari menjelaskan bahwa ada dua hal utama yang menyebabkan terkendalanya proses pencairan dana santuan kematian tersebut. “Yang pertama itu adalah karena masalah administrasi. Banyak data kependudukan yang tidak sinkron. Lalu yang kedua adalah adanya surat edaran dari KPK yang pointnya larangan bagi Kepala Daerah untuk menyalurkan dana bantuan hibah dan sosial sebelum pelaksanaan Pemilu serentak pada April. Oleh karena itu sebagai penyelenggara negara harus mematuhinya,"jelas Sahari. Sedangkan untuk program program yang lain yaitu bantuan insentif untuk tahlil, tenaga penjaga kebersihan tempat ibadah serta pengurus jenazah perempuan sedang dalam proses SK turun. Darno, salah satu ahli waris penerima bantuan yang sedang mengurus dana menyampaikan respon baiknya terhadap program santunan kematian. “Saya kira programnya baik dan sudah membantu (memberikan keringanan). Saya mengajukan dari Januari dan alhamdulillah sudah beres sekarang," ungkapnya. (Git/Kominfo/Hms)
Sangat Puas
78 % |
Puas
8 % |
Cukup Puas
0 % |
Tidak Puas
15 % |