bojonegorokab.go.id - Bupati dan Wakil Bupati, Anna Muawanah-Budi Irawanto telah genap 100 hari memimpin Kabupaten Bojonegoro. Apa saja yang sudah dilakukan duet mantan politikus senayan dan daerah itu ? Pada 2 Januari 2019 kemarin, perjalanan pemerintahan Anna – Wawan genap seratus hari pascadilantik pada 24 September 2018 lalu. Sejumlah gebrakan telah mereka lakukan untuk merealisasikan 17 program prioritas yang menjadi janji politiknya semasa kampanye.
Di bidang infrastruktur, misalnya. Untuk pembangunan jalan poros kecamatan dan poros desa berupa jalan cor beton dan hotmix sepanjang 813 kilo meter (Km) yang ditargetkan selesai pada 2021. Sedangkan tahun 2019 telah teranggarkan Rp609,4 milyar untuk ruas jalan sepanjang 130, 91 Km Pembangunan jembatan sebanyak 103 buah dengan total anggaran Rp85,08 miliar untuk tahun 2019. Pembangunan ini ditarget selesai pada 2021. Di bidang pemerintahan, Anna-Wawan telah mereview Peraturan Bupati (Perbub) Nomor 35 Tahun 2014 dengan mengeluarkan Perbup Nomor 45 Tahun 2018 tentang Penghasilan Kepala Desa dan Perangkat Desa, dan Perbup Nomor 46 Tahun 2018 tentang hasil pengelolaan tanah bengkok. Sebagai tunjangan Kepala Desa dan Perangkat Desa. "Juga ada Dana Insentif Desa atau DID. Dana ini merupakan reward bagi pemerintah desa yang berhasil dalam kegiatan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat," kata Kabag Humas dan Protokoler Pemkab Bojonegoro, Heru Sugiharto, Sabtu (5/1/2019).
Di bidang pemberdayaan ekonomi masyarakat, duet politikus PKB - PDI Perjuangan itu akan memberdayakan melalui BUMDes dengan cara memberi stimulan kepada BUMDes yang fokus di bidang agribisnis dan wisata sebesar Rp100 juta per desa. Untuk tahun 2019 telah dialokasikan anggaran sebesar Rp 5 miliar bagi 50 BUMDes.
Selain itu pemberdayaan fakir miskin melalui usaha ekonomi produktif. Tahun ini telah dianggarkan sebesar Rp3 miliar dengan sasaran menyesuaikan. Anna-Wawan juga akan memberikan Kartu Pedagang Produktif (KPP) yang telah diatur melalui Peraturan Bupati Nomor 54 tahun 2018 tentang Pemberdyaan Usaha Mikro Melaui Program Pedagang Produktif. Bantuan tersebut disalurkan melalui BPR Bojonegoro untuk pedagang produktif dan telah dianggarkan dalam APBD 2019. Ada beberapa manfaat kepemilikan KPP. Yakni sebagai fasilitas akses permodalan maksimal Rp25 juta dengan bunga ringan, pelatihan kewirausahaan, kemudahan akses kemitraan, kemudahan layanan perizinan usaha, dan bantuan pengurusan sertifikasi produk fasilitasi hak patent bagi pedagang. Sasaran KPP adalah warga Bojonegoro berdomisili dan memiliki usaha di Bojonegoro, perorangan dan atau badan usaha perorangan memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 50 juta tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
Untuk bidang kesejahteraan masyarakat, Anna-Wawan juga akan memberikan santunan kematian yang sudah diatur dalam Perbup Nomor 49 Tahun 2018, Tentang Pedoman Pemberian Santunan Bagi Masyarakat Miskin. Tahun ini telah dianggarkan Rp6 miliar, dengan nilai santunan Rp. 2.500.000/orang. Kemudian bantuan warga yang sakit menahun juga telah dianggaran sebesar Rp 2,5 miliar dengan Sasaran : 2.000 orang. Nilai bantuan Rp1,25 juta per orang. Bantuan untuk anak yatim telah dianggarkan Rp10 miliar dengan sasaran sebanyak 8.000 anak. Nilai bantuan Rp 1,25 juta per anak. Untuk bantuan penyandang disabilitas berat diangaarkan sebesar Rp1 miliar dengan sasaran penerima 500 orang. Besaran Bantuan Rp 2 juta per orang. Asistensi Sosial Lanjut Usia (Aslut) Terlantar diaggarkan sebesar Rp3 miliar dengan sasaran 2.000 orang.Nilai bantuan Rp 1,5 juta per orang. Rehab Rumah Tidak Layak Huni dialokasikan sebesar Rp18,2 miliar untuk 989 unit. "Tahun ini kita juga bangun tiga titik tempat penitipan anak," tegas Heru. Di bidang pembinaan keagamaan, ada pemberian insentif ustad dan ustadah TPA/TPQ sebesar Rp100 ribu per orang per bulan. Dengan jumlah penerima sebanyak 5.000 ustad dan ustadzah. Insentif Marbot Masjid dianggarkan dengan sasaran satu desa satu masjid yang diberikan kepada tiga petugas yaitu satu penjaga dan dua petugas kebersihan. Dengan besaran insentif masing-masing Rp 100 ribu per bulan. Insentif jamaah tahlil putra dan putri Rp1 juta per tahun dengan sasaran satu desa diambilkan 10 jamaah tahlil. Untuk insentif nodin perempuan di setiap desa sebesar Rp1 juta per tahun. "Tahun ini rehab rumah ibadah juga telah dianggarkan sebesar Rp5,5 miliar," ujar Heru.
Sedangkan di bidang Ppertanian, Anna-Wawan juga akan melaunching Kartu Petani Mandiri Plus (KPM Plus) pada Januari ini. Program ini telah dianggarkan sebesar Rp15 milyar untuk lahan 60 hektar. Ada enam kegunaan pemegang KPM Plus. Yakni mendapatkan bantuan modal maksimal Rp10 juta bagi setiap rumah tangga petani, nendukung akses prioritas pelatihan dan pengembangan usaha di Balai Latihan Kerja bagi petani, mendapat subsidi untuk pembelian pupuk, bibit dan pakan ternak bagi petani, jaminan pembelian hasil pertanian bekerjasama dengan BUMDes dan BUMD bagi petani, asuransi gagal panen mendapatkan 100% Premi bagi petani (AUTP) sebesar Rp2,5 juta per hektare, dan beasiswa untuk anak petani yang berprestasi. (Dwi/Kominfo)
Sangat Puas
80 % |
Puas
5 % |
Cukup Puas
0 % |
Tidak Puas
14 % |